Demam Kuning (Yellow Fever) adalah penyakit demam hemoragik virus akut yang ditularkan oleh nyamuk yang terinfeksi virus “Demam Kuning/ Yellow Fever”. Istilah "kuning" mengacu pada gejala ikterus yang muncul pada beberapa pasien.
1. Gambaran Klinis
Demam kuning
ditandai berbagai manifestasi klinis mulai dariringan sampai kasus yang
berat dan fatal. Demam Kuning pada manusia memiliki karakteristik
sebagai berikut :
a. Fase akut ; berlangsung selama 4-5 hari dengan manifestasi :
- Demam mendadak
- Sakit kepala atau sakit punggung
- Nyeri otot
- Mual
- Muntah
- Mata merah (injeksio konjungtiva).
Pada fase ini, demam kuning biasanya sulit dibedakan dengan penyakit
lain yang juga hadir dengan demam, sakit kepala, mual, muntah karena
ikterus biasanya belum tampak pada kasus yang ringan. Kasus yang ringan
biasanya non-fatal.
b. Periode remisi temporer ; mengikuti fase akut mencakup 5% sampai 20% dari kasus. Periode remisi berlangsung sampai 24 jam.
c. Fase beracun (toxic phase) ; dapat mengikuti periode remisi dan ditandai dengan :
- Ikterus
- Urine berwarna gelap
- Produksi urin menurun (oliguria)
- Perdarahan dari hidung, gusi atau pada tinja (melena)
- Muntah darah (hematemesis)
- Cegukan (hiccups)
- Diare
- Denyut nadi melambat dalam hubungannya dengan demam
Setelah terinfeksi, inkubasi virus dalam tubuh selama 3 sampai 6 hari,
infeksi yang dapat terjadi dalam satu atau dua tahap. Yang pertama,
"akut", fase biasanya menyebabkan demam, nyeri otot dengan sakit
punggung menonjol, sakit kepala, menggigil, kehilangan nafsu makan, dan
mual atau muntah. Kebanyakan pasien meningkat dan gejala menghilang
setelah 3 sampai 4 hari.
Namun, 15% dari pasien memasuki fase kedua yang lebih beracun dalam
waktu 24 jam dari remisi awal. Kembali demam tinggi dan sistem tubuh
dipengaruhi beberapa. Berkembang dengan cepat pasien penyakit kuning dan
mengeluh nyeri perut dengan muntah. Perdarahan dapat terjadi dari,
hidung mulut, mata atau perut. Setelah ini terjadi, darah akan muncul
dalam muntahan dan kotoran. Fungsi ginjal memburuk. Setengah dari pasien
yang memasuki fase beracun mati dalam waktu 10 hingga 14 hari, sisanya
sembuh tanpa kerusakan organ yang signifikan.
Demam kuning
sulit untuk didiagnosis pada tahap awal. Hal ini disebabkan gejalanya
sulit dibedakan dengan malaria berat, demam berdarah dengue,
leptospirosis, virus hepatitis (terutama bentuk fulminan hepatitis B dan
D), demam berdarah lain (Bolivia, Argentina, Venezuela dan demam
berdarah flavivirus lain seperti West Nile, Zika, dan lain-lain) dan
penyakit lainnya, serta keracunan. Tes darah dapat mendeteksi antibodi
demam kuning yang dihasilkan sebagai respons terhadap infeksi. Beberapa
teknik lain yang digunakan untuk mengidentifikasi virus dalam spesimen
darah atau jaringan hati dikumpulkan setelah kematian. Tes ini
membutuhkan staf laboratorium yang terlatih dengan peralatan dan bahan
khusus.
2. Etiologi
Virus demam kuning merupakan arbovirus dari genusflavivirus, dan nyamuk
Aedes sp. adalah vektor utama. Nyamuk ini membawa virus dari satu host
ke yang lain, terutama antara Kera, dari Kera ke manusia, dan dari
manusia ke manusia. Manusia dan Kera merupakan hospes utama.
3. Masa Inkubasi
Masa inkubasi berkisar 3–6 hari
4. Sumber & Cara Penularan
Nyamuk Aedes adalah vektor utama penyakit ini, yang membawa virus dari
satu pejamu ke pejamu yang lain, terutama antar kera, dari kera ke
manusia, dan antar manusia. Beberapa spesies yang berbeda dari nyamuk
Haemogogus juga dapat menularkan virus ini.
Nyamuk berkembang biak baik di sekitar rumah (domestik), di hutan (liar), atau di kedua habitat (semi-domestik).
Ada tiga jenis siklus penularan, yaitu :
- Sylvatic (siklus hutan) demam kuning : Di hutan hujan tropis, demam kuning terjadi pada kera yang terinfeksi oleh nyamuk liar. Kera yang terinfeksi kemudian menularkan virus kepada nyamuk lain yang menggigitnya. Nyamuk yang terinfeksi menggigit manusia yang masuk ke hutan. Sebagian besar infeksi terjadi pada pria muda yang bekerja di hutan.
- Demam kuning Menengah : Di bagian lembab atau semi-lembab Afrika, wabah skala kecil terjadi. Nyamuk semi-domestik menginfeksi kera dan manusia. Transmisi terjadi akibat meningkatnya kontak antara manusia dan nyamuk yang terinfeksi. Banyak desa terpisah di suatu daerah dapat menderita kasus secara bersamaan. Ini adalah jenis yang paling umum dari wabah di Afrika.
- Demam kuning perkotaan : wabah besar terjadi ketika orang yang terinfeksi membawa virus ke daerah-daerah padat penduduk dengan jumlah orang yang rentan dan nyamuk Aedes yang tinggi. Nyamuk yang terinfeksi menularkan virus dari orang ke orang.
5. Pengobatan
Tidak ada pengobatan khusus untuk demam kuning, hanya perawatan Suportif
untuk Mengobati dehidrasi Dan demam. Infeksi sekunder Bakteri dapat
Diobati dengan antibiotik. Perawatan suportif dapat meningkatkan hasil
terapi.
6. Epidemiologi
Hampir 50% dari orang-orang yang terinfeksi tanpa pengobatan akan mati
karena demam kuning. Setiap tahun diperkirakan terjadi 200.000 kasus
demam kuning diseluruh dunia, dengan 30.000 kematian.
Jumlah kasus demam kuning telah meningkat selama dua dekade terakhir
karena populasi yang kebal terhadap infeksi menurun, penggundulan hutan,
perpindahan penduduk, dan perubahan iklim.
Terdapat 45 negara endemik di Afrika dan Amerika Latin, dengan total
populasi berisiko lebih dari 900 juta. Di Afrika, terdapat 508 juta
orang diperkirakan tinggal di 32 negara beresiko.
Sejumlah kecil kasus impor terjadi di negara bebas dari demam kuning.
Meskipun penyakit ini belum pernah dilaporkan di Asia, karena wilayah
ini berisiko terjadinya transmisi.
7. Kejadian Luar Biasa
Penemuan satu kasus demam kuning sudah dinyatakan sebagai Kejadian Luar
Biasa (KLB). Kasus demam kuning harus dilaporkan kepada institusi
kesehatan setempat secara berjenjang menggunakan formulir W1.
Selanjutnya dilakukan tindakan :
1) Isolasi. Kewaspadaan universal terhadap darah dan cairan tubuh paling
sedikit sampai dengan 5 hari setelah sakit, penderita yang sedang
dirawat agar dihindari terhadap gigitan nyamuk. Ruang perawatan agar
dipasangi kasa nyamuk, tempat tidur dipasangi kelambu, ruangan disemprot
dengan insektisida dengan efek residual.
2) Rumah penderita dan rumah di sekitar penderita disemprot dengan insektisida yang efektif.
3) Imunisasi terhadap kontak. Keluarga dan mereka yang kontak dengan
penderita yang sebelumnya belum pernah diimunisasi agar diberikan
imunisasi.
4) Investigasi terhadap kontak dan sumber infeksi. Lakukan penyelidikan
semua tempat, termasuk daerah berhutan yang dikunjungi oleh penderita
3–6 hari sebelum mereka sakit. Tempat-tempat tersebut dianggap sebagai
fokus penularan, awasi semua orang yang berkunjung ke daerah tersebut.
Cari tempat-tempat yang pernah dikunjungi oleh penderita dan tempat
mereka bekerja beberapa hari sebelum mereka sakit. Lakukan penyemprotan
terhadap tempat-tempat tersebut dengan insektisida yang efektif untuk
mencegah penularan. Lakukan investigasi terhadap mereka yang menderita
demam walaupun ringan dan orang-orang yang meninggal dengan sebab yang
tidak jelas terhadap kemungkinan bahwa orang tersebut menderita demam
kuning.
Orang yang akan pergi ke Negara yang dinyatakan terinfeksi demam kuning
harus mendapatkan vaksinasi untuk pencegahan. Setiap Negara berhak
menolak kedatangan orang dari Negara terjangkit yang tidak dilengkapi
dengan bukti vaksinasi (International Certificate of Vaccination / ICV).
8. Sistem Kewaspadaan Dini
Sistem kewaspadaan dini terutama dilakukan di pintu-pintu masuk Negara
dengan memastikan setiap orang yang datang dari Negara terjangkit telah
memiliki kekebalan terhadap penyakit demam kuning yang dibuktikan dengan
ICV. Dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan kewaspadaan berdasarkan
laporan dari sarana pelayanan kesehatan (puskesmas, RS, klinik swasta,
dan lain-lain) dan masyarakat.
Ditulis Oleh : "Ade Putra Suma"
Terima Kasih atas kunjungan Anda. Saat ini Anda sedang membaca artikel tentang Demam Kuning (Yellow Fever). Jika Anda ingin mengcopy-paste atau menyebar-luaskan artikel ini, jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya, Terima Kasih.
Artikel Terkait:
Label:
Ilmu Kedokteran,
Kesehatan
Belum ada komentar untuk "Demam Kuning (Yellow Fever)"
Posting Komentar