Gagal Jantung pada Anak


A. Pendahuluan
     Jantung adalah organ terpenting dalam system sirkulasi yang berfungsi sebagai kemampuan miokardium darah.
 
B. Gagal jantung pada anak:
1. Ketidakmampuan miokardium memompa darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh termasuk kebutuhan untuk pertumbuhan.
2. Merupakan sindrom klinis.
3. Tatalaksana harus dg pendekatan yang integratif dan komprehensif.
 
Pompa jantung ditentukan oleh :
1. Faktor preload (isi diastolik akhir)
2. Faktor afterload (tahanan yang dialami ejeksi ventrikel)
3. Kontraktilitas otot jantung
4. Frekuensi jantung
 
Perubahan hemodinamik pada gagal jantung:
1. Peningkatan frekuensi denyut jantung
2. Peningkatan isi diastolik akhir ventrikel
3. Peningkatan tekanan diastolik akhir ventrikel
4. Peningkatan resistensi vaskuler sistemik dan penurunan aliran darah sistemik
 
C. Etiologi
1. Primer : kelainan di jantung
     a. Disritmia (takikardia/bradikardia)
     b. Kelainan struktur jantung
     c. Disfungsi miokardium (sistolik/diastolik)
2. Sekunder: kelainan diluar jantung (non kardiak)
     a. Semua kondisi yg meningkatkan preload (volume overload)
     b. Peningkatan afterload (hipertensi)
     c. Berkurangnya kapasitas pembawa oksigen dlm darah (anemia)
     d. Meningkatnya kebutuhan (sepsis)
 
Penyebab GJK akibat penyakit jantung bawaan
1. Saat lahir
     a. Sindrom hipoplasi jantung kiri
     b. TI atau PI berat
     c. Fistel AV sistemik besar
2. Minggu pertama
     a. Transposisi arteri besar
     b. DAP pada bayi prematur
     c. An. drainase v.pulmonalis total
     d. Stenosis aorta/pulmonal kritis
3. 1-4 minggu
     a. Koarktasio aorta
     b. Stenosis aorta kritis
     c. Pirau kiri-kanan besar pada bayi prematur
4. 4-6 minggu
     a. Pirau kiri-kanan tertentu (AVSD)
5. 6 minggu – 4 bulan
     a. DSV besar,DAP besar, An.arteri koroner
 
D. Patofisiologi
1. Perubahan hemodinamik gagal jantung
     a. Frekuensi denyut jantung meningkat
     b. Isi diastolik akhir ventrikel meningkat
     c. Tekanan diastolik akhir ventrikel meningkat
     d. Resistensi vaskular sistemik meningkat
     e. Aliran darah sistemik menurun
 
E. Manifestasi klinik
1. Anamnesis:
a. Bayi: Poor feeding, takipnu yg bertambah buruk ketika menyusui, BB sulit naik, berkeringat.
b. Anak besar: sesak ketika beraktifitas, mudah capek, bengkak kelopak mata atau kaki.
2. Pemeriksaan Fisik:
a. Tanda respons kompensasi gagal jantung
     1. Takikardia, irama gallop
     2. Kardiomegali
     3. Peningkatan tonus simpatetik (berkeringat,gangguan pertumbuhan)
b. Tanda kongesti vena paru
     1. Takipnu
     2. Dispnu terutama saat aktivitas
     3. Ortopnu
     4. Wheezing dan ronki
c. Tanda kongesti vena sistemik
     1. Hepatomegali
     2. Peningkatan tekanan vena leher
     3. edema
 
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Foto toraks : Kardiomegali
     Tidak ada kardiomegali hamper selalu dapat menyingkirkan GGK. Tetapi sebaliknya terdapatnya kardiomegali tidak selalu berarti ada gagal jantung.
b. Elektrokardipgrafi
     Pemeriksaan EKG tdk membantu dalam menentukan ada atau tidaknya GGK. Pemeriksaan ini dilakukan untuk membantu menentukan tipe defek jantung yang ada atau untuk menentukan tipe disritmia.
c. Ekokardiografi
     Ekokardiografi untuk konfirmasi pembesaran ruang jantung atau menunjukkan ada tidaknya kegagalan fungsi ventrikel kiri. Pemeriksaan ini penting untuk menentukan penyebab GGk.
 
F. Tatalaksana
1. Tujuan
     a. Atasi gagal jantung
     b. Diuretik
     c. Inotropik
     d. Vasodilator
     e. Hilangkan faktor pencetus (infeksi,anemia,aritmia)
     f. Hilangkan faktor penyebab
2. Terapi ditujukan untuk memperbaiki:
     a. Preload (tekanan pengisian ventrikel)
     b. Afterload (tekanan arteri dan tahanan terhadap pengosongan ventrikel)
     c. Kontraktilitas miokardium
     d. Kecepatan denyut jantung
3. Umum
     a. Oksigen
     b. Tirah baring, posisi setengah duduk
     c. Sedasi: morfin/luminal
     d. Retriksi cairan dan garam
     e. Koreksi gangguan asam basa/elektrolit
     f. Hilangkan faktor pencetus/pemberat
     g. Ventilator: kasus dengan gagal nafas
4. Diuretik
     a. Masih merupakan obat penting untuk gagal jantung
     b. Mengurangi preload
     c. Furosemid biasanya dipakai pada anak dg dosis 1-2 mg/kg/dosis
     d. Efek samping: hipokalemia
     e. Spironolakton sering dikombinasikan dengan furosemide
5. Inotropik
a. Digoksin
     1. Bersifat inotropik positif
     2. Berpengaruh terhadap neurohormonal
     3. Meningkatkan kepekaan atrial natriuretic peptide
     4. Menurunkan efek RAA
     5. Pemberian oral atau parenteral
     6. Diberikan dengan hati-hati (rentang dosis terapeutik dan dosis toksis sempit)
     7. Sebelum pemberian: lakukan EKG dan periksa elektrolit
b. Efek digitalis pada EKG
     1. Interval Qtc memendek
     2. Pemendekan segmen ST
     3. Frekuensi jantung berkurang
c. Gambaran EKG pada intoksikasi digitalis
     1. Interval PR memanjang
     2. Sinus bradikardi
     3. Aritmia supraventrikular
     4. Aritmia ventrikular (bigemini,trigemini)
     5. Dopamin dan dobutamin
          • Inotropik parenteral
          • Mula kerja cepat dan lama kerja singkat
          • Disukai untuk gagal jantung berat
          • Sering digunakan dalam kombinasi
6. Vasodilator
a. Mengurangi afterload dengan cara mengurangi resistensi perifer melalui vasodilatasi arteri atau bahkan vena.
b. Kaptopril : sering dipakai pada anak dengan dosis 0,1-1mg/kgBB/dosis setiap 8-2 jam.
c. Sangat bermanfaat untuk gagal jantung akibat:
     • Pirau kiri kekanan ( VSD,PDA)
     • Mitral atau aorta insufisiensi
     • Kardiomiopati dilatasi
 
Ø Klasifikasi vasodilator berdasarkan efek farmakologik
a. Vasodilator murni
     · Pentolamin
     · Prazocin
     · Nitroprusid,nitrogliserin
     · Hidralazin
     · Minoxidil
b. Vasodilator dengan efek tambahan kardiovaskular
     · Inotropik: PDE inhibitor (Amrinon,milrinon).
     · Anti aritmia : Calcium channel blockers beta blocker generasi ketiga.
     · Vasodilator koroner: nitrogliserin,nifedipine.
     · Neurohormonal: ACEi, generasi ketiga beta blocker.
 
Ø Pemilihan obat
· Diuretik
· Digoxin :
     – Takikardia, atrial fibrilasi
     – Kaptopril: Pirau kiri kekanan besar
     – Kardiomiopati dilatasi
     – Aorta/mitral insufisiensi
     – Dopamin dan dobutamin: gagal jantung berat
· Beta blocker:
     - Bila ada disfungsi diastolik (seperti pada kardiomiopati hipertropi)
     - Penggunaan jangka panjang
 

 
G. Penatalaksanaan
1. Tujuan
     a. Atasi gagal jantung
     b. Diuretik
     c. Inotropik
     d. Vasodilator
     e. Hilangkan faktor pencetus (infeksi,anemia,aritmia)
     f. Hilangkan faktor penyebab

H. Ringkasan
1. Gagal jantung pada anak merupakan sindrom klinis akibat ketidakmampuan miokardium memompa darah ke seluruh tubuh.
2. Tatalaksana integratif dan komprehensif.
3. Pemilihan obat diuretik,inotropik,vasodilator atau kombinasi berdasarkan hemodinamik dan penyebab.

 
 
Ditulis Oleh : "Ade Putra Suma"
ade putra suma Terima Kasih atas kunjungan Anda. Saat ini Anda sedang membaca artikel tentang Gagal Jantung pada Anak. Jika Anda ingin mengcopy-paste atau menyebar-luaskan artikel ini, jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya, Terima Kasih.
Artikel Terkait:

Belum ada komentar untuk "Gagal Jantung pada Anak"

Posting Komentar