1. Defenisi
Osteoarthrosis berasal dari kata-kata dalam bahasa Yunani yang berarti osteo (tulang) artho (sendi) dan itis (peradangan inflamasi). Mungkin deskripsi itu tidak begitu tepat, karena nyeri sendinya lebih menonjol dari inflamasinya dan merupakan ciri-ciri yang khas, oleh karena itu banyak ahli berpendapat sebaliknya penyakit tersebut disebut sebagai arthrosis yang berarti suatu penyakit sendi degeneratif.
Osteoarthritis sendi lutut adalah salah satu jenis penyakit sendi yang sering dijumpai yang mengenai tulang rawan sendi lutut. Selain itu permukaan sendi lutut atau tulang rawan sendi. Osteoarthritis lutut juga mengenai sekitar sendi lutut seperti: tulang subchondral, kapsul sendi dan otot-otot yang melekat disekitar sendi lutut. Bahwa usia 45 tahun hanya berkurang dari 2% manusia yang menderita osteoarthrosis, angka ini meningkat menjadi 30% pada usia manusia antara 45-64 tahun dan pada usia manusia diatas 65 tahun antara 63%-83% akan menderita osteoarthritis.
Osteoarthritis sendi lutut atau disebut jaga penyakit sendi degeneratif adalah susatu kelainan pada tulang rawang sendi yang ditandai dengan perubahan klinis, histologist dan radiologis.
Menurut Partono,2001 Osteoarthritis adalah kelainan non inflamasi dari sendi yang bergerak (sendi synovial) sehingga menyebabkan gangguan fungsi abrasiu tulang rawan sendi dan pembentukan tulang baru pada permukaan sendi atau disekitarnya.
2. Patologi
Osteoarthritis terjadi akibat kondrosit gagal dalam mensintesis matriks estra seluler yang berkualita yang mampu memelihara sintesis dan degradasi matriks estra seluler sendi, sehingga produksi kologen, terganggu sehingga terjadi proteoglikan yang pendek. Penurunan sintesis inhibitor proteinase yang berfungsi menghambat funngsi enzim penghancur matriks ekstra seluler. Sintesis kondrosit yang abnormal disebabkan berbagai sitokin, mediator lipid (prostaglandin), radikal bebas dan kontstituen fragmen fibronektin.
3. Etiologi
Berdasarkan kriteria ARA (American Rheumaticam Associaton), osteoarthritis dapat dilklasifikasikan sebagai berikut:
1) Osteoarthritis primer
Penyebabnya berupa idiopatik dan erosive Osteoarthritis. Osteoarthritis primer dikatakan sebagai perubahan degeneratif yang penyebabnya tidak diketahui. Saiter menyebutkan sebagai ”aging process” dan sendi normal.
2) Osteoarthritis sekunder
Adalah penyebab osteoarthritis yang menyertai kelainan seperti kongenital atau kelainan pertumbuhan (contoh: osteochondrosis), penyakit metabolik (contoh: Gout), trauma, inflamasi (contoh: Rheumatoid arthritis). Disebut Osteoarthritis sekunder karena diketahui penyebabnya.
Adapun faktor predisposisi terjadinya osteoarthritis sendi lutut adalah :
(a). Umur
Angka kejadian dan derajat beratnya osteoarthiritis sendi lutut semakin meningkat dengan bertambahnya umur. Sebagai fakta harus diterima bahwa makin tua makin turun kualitas tulang rawan sendi lutut. Tulang rawan sendi sebagai bantalan penahan tekanan semakin tua semakin kurang elastisitasnya.
(b). Obesitas
Pada keadaan normal berat badan akan mempengaruhi media sendi lutut dan akan diimbangi otot-otot paha bagian lateral sehingga resultant gaya akan melewati bagian tengah atau sentral sendi lutut. Pada obesitas resultant gaya akan bergeser ke medial sehingga beban gaya yang diterima sendi lutut tidak seimbang.
(c). Cidera sendi
Cidera (misalnya robeknya meniscus, ketidakstabilan ligament dapat menjadi predisposisiosteoarthritis lutut.
(d). Jenis kelamin
Wanita lebih sering terkena osteoarthritis, dibandingkan pria.
(e). Gangguan mekanik.
Kelainan perubahan pada bentuk sendi lutut mempermudah atau mempercepat terwujutnya osteoarthritis.
(f). Faktor metabolik
Deposit kristal asam urat adalah manisfestasi ganguan metabolism yang mendasari arthritis gout dan condro calsinosis. keadaan ini dapat berlanjut menjadi osteoarthritis. Diabetes mellitus berperan sebagai faktor predisposisi timbulnya osteoarthritis.
4. Perubahan patologi
Pada kondisi osteoartritis terjadi perubahan lokal pada cartilago berupa timbulnya bulla atau blister yang menyebabkan serabut kolagen terputus proteoglikan mengalami pembengkakan pada tahap laju, terjadi perubahan air proteoglikan dan bercerai berai yang mengakibatkan struktur dan tulang rawan sendi rusak. Dimana tulang rawan sendi mengadakan reaksi dengan hiperaktifitas pembentukan jaringan kolagen baru dan proteoglikan namun reaksi ini kadang tidak menolong. Pada jaringan juga mengadakan selerotis hilang dan akhimya terjadi disorganisasi sendi dan diikuti dengan absorbsi kapsula yang berlanjut di dalam suatu kondisi sinovitis yang menyebabkan terjadinya ankilosis.
Pada Osteoarthritis terdapat proses degradasi, reparasi dan inflamasi yang terjadi dalam jaringan ikat. lapisan rawan, sinovium dan tulang subchondral. Perubahan-perubahan yang terjadi pada Osteoarthritis adalah sebagai berikut:
1. Degradasi tulang rawan sendi, yang timbul sebagai akibat danketidakseimbangan antara regenerasi dan degenerasi rawan sendi melalui beberapa tahap yaitu fibrasi, pelunakan, perpecahan, dan pengelupasan lapisan rawan sendi. Proses ini dapat berlangsung cepat dan lambat. Untuk proses cepat dalam waktu 10-15 tahun sedang yang lambat 20-30 tahun. Akhirnya permukaan sendi menjadi botak tanpa lapisan rawan sendi.
2. Osteofit, bersama timbulnya degenerasi tulang rawan sendi. Selanjutnya diikuti reparasi tulang rawan sendi. Reparasi berupa pembentukan osteofit ditulang subchondral.
3. Sklierosis subchondral, pada tulang subchondral terjadi reparasi berupa sklerosis (pemadatan atau penguatan tulang tepat di bawah lapisan rawan yang mulai rusak).
4. Sinovitis adalah inflamasi dan sinovium yang terjadi akibat proses sekunder degenerasi dan fragmentasi. Sinovitis dapat meningkatkan cairan sendi. Cairan lutut yang mengandung bermacam-macam enzim akan tertekan ke dalam celah-celah rawan, ini akan mempercepat proses pengrusakan tulang rawan.
Dengan adanya perubahan-perubahan tersebut, sifat-sifat biomekanis tulang rawan sendi akan berubah, sehingga akan menyebabkan tulang rawan sendi rentan terhadap beban yang biasa.
5. Tanda dan Gejala Klinis
Adapun tanda dan gejala klinis dari osteoarthritis sendi lutut adalah :
1. Nyeri
Terjadinya nyeri pada OA lutut dapat dijelaskan dari beberapa kemungkinana, antara lain : (a) nyeri yang berasal dari tulang akibat adanya peningkatan tekanan interoseous, (b) nyeri yang bersal dari poriosteum tulang yang terelevasi akibat pembentukan osteofit pada tepi tulang, (c) peregangan kapsul sendi akibat efusi sendi atau proses sinovitis, (d) adanya sindroma periarticular sekunder, bursitis atau tenosinovitis, (e) nyeri muskular akibat regangan pada otot karena efusi sendi atau karena spasme otot.
2. Kaku Sendi, muerupakan gejala yang paling sering dijumpai pada penderita osteoarthritis sendi lutut , terjadi kesulitan atau kaku pada saat akan memulai gerakan.
3. Keterbatasan lingkup gerak sendi .
4. Krepitasi disebabkan oleh permukaan sendi yang kasar karena hilangnya tulang rawan sendi.
5. Kelemahan dan atrophi otot lebih disebabkan oleh meniscus.
6. Deformitas osteoarthritis yang berat akan menyebabkan destruksi tulang tulang rawan sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
6. Gangguan Fungsional
Penderita sering mengalami kesulitan dalam melaksanakan fungsional dasar seperti bangkit dari duduk, jongkok, berlutut/jalan, naik turun tangga atau fungsional yang membebani sendi lutut.
7. Komplikasi
Penyakit ini apabila tidak mendapat penanganan yang baik dan tepat, maka memerlukan berbagai masalah baru yang teriadi akibat proses penyakit itu sendiri. Seperti adanya spur (osteofit) sehingga teriadi proses penghancuran tulang rawan sendi. Tulang subkondral lama kelamaan dapat menusuk pada metafisis dari tulang tibia dan tulang femur sebagai akibatnya terjadi komplikasi seperti nyeri, kaki terbentuk varus dan valgus, atrofi kelemahan otot meniscus quadriceps femoris, menurunya ketahanan struktur dan komplikasi deformitas varus dan valgus. Terganggunya aktifitas sehari-hari seperti aktifitas beribadah, jongkok, duduk, bendiri dan jalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar