Cerebral Palsy (CP)


    Cerebral Palsy

         Kelainan neurologis sering ditemukan pada anak. selain kelainan neurologis berat yang terlihat jelas, banyak pula kelainan ringan yang relatif "sulit" dikenali dan dibedakan, apakah kelainan tersebut normal atau tak normal. Oleh karena itu deteksi dini anak-anak yang mengalami kelainan neurologis sangat penting karena ada kemungkinan. untuk mengembangkan potensinya di kemudian hari melalui program intervensi dini. Salah satu kelainan neurologis yang banyak dijumpai adalah Cerebral Palsy (CP).

    1.      Pengertian

         Cerebral Palsy merupakan salah satu dari anak berkebutuhan khusus, yaitu kelumpuhan pada otak. CP merupaka gangguan kelainan tonus otot yang disebabkan gangguan menetap di otak. Manifestasi kelainan otot ini bisa beracam-macam, ada yang lemas, kaku sekali, dan ada yang tangannya bergerak-gerak terus. Hal ini sangat tergantung di mana lokasi kerusakan otak terjadi. Untuk itu, ada baiknya orang tua memeriksakan kondisi anaknya mengidap kelainan CP ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat sejauh mana kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh penyakit yang mendasarinya.

    2.      Jenis – Jenis

    Spastik                 : Ciri-cirinya anak mengalami kelumpuhan yang kaku, refleksnya meninggi dan sering terjadi baik diransang maupun tidak.

    Koreo-Atetoid     : Cirinya kaki atau tangan bergerak-gerak dengan gerakan melengkung-lengkung dan terjadi dengan sendirinya.

    Aktaksik              : Merupakan gangguan koordinasi, gerakannya melengkung tetapi biasanya karena gangguan di tulang belakang dan leher yang kaku.

    Distonia               : Cirinya ada yang ototnya kaku dan ada juga yang ototnya lemas.

    Balismus              : Gerakan yang tidak terkoordinasi dan terkadang juga melengkung-lengkung.

    Campuran            : Merupakakan jenis CP dengan gabungan semua jenis CP di atas.

    3.      Prinsip program fisioterapi CP yaitu:

  1. Mengurangi (memblok) tonus, postur, keseimbangan dan gerakan yang tidak normal dengan cara membangkitkan postur yang normal (Reflex Inhibitory Posture/RIP)

  2. Mempermudah munculnya tonus otot, postur, keseimbangan dan gerakan yang normal melalui penanganan yang benar (Reflex Inhibitory Movement/ RIM).

  3. Mendidik kembali fungsi sensomotorik dengan jalan penderita diminta merasakan tonus , postur, keseimbangan dan gerakan yang tidak normal atau dilatih dengan memposisikan tubuh pada posisi yang kita anggap benar berulang-ulang kali (Fascilitation).

  4. Mengevaluasi langsung dari respon pasien untuk melihat seberapa besar perkembangan proses kemandirian anak CP.

    4.      Tahapan teknik dasar latihan gerak pada anak CP terdiri dari, yaitu :

  1. Tahap I, merupakan latihan mengontrol kepala dan tangan.

  2. Latihan mengontrol kepala dan tangan sangat penting sebagai tahap awal dari latihan selanjutnya. Mengangkat dan menahan kepala serta badan melalui penumpuan tangan berguna untuk persiapan berguling, merangkak dan duduk.

  3. Tahap II, merupakan latihan mengontrol badan untuk duduk

  4. Pada tahap ini, anak diajarkan untuk mempertahankan badannya tetap tegak sewaktu ia bergerak dari dan hendak bersandar pada tangannya. Posisi duduk akan membuat sang anak mampu melihat kedua tangannya dan mempergunakannya. Tujuan latihan pada tahap ini yaitu agar anak anak dapat beraktivitas ke segala arah pada saat duduk, mempersiapkan diri untuk berdiri dan jongkok dari posisi duduk, dan beraktivitas dari posisi duduk ke merangkak.

  5. Tahap III, merupakan latihan untuk mengontrol tungkai untuk berdiri dan berjalan. Tujuan yang ingin dicapai pada tahap ini yaitu agar anak dapat mempersiapkan tungkainya dari duduk berlutut untuk selanjutnya berdiri.

  6. Tahap IV, merupakan informasi umum untuk keluarga, yaitu dengan menginformasikan kepada keluarga untuk senantiasa melatih anak dengan teratur dan penuh kasih saying agar anak lebih cepat mandiri. Keluarga atau orang tua diajarkan untuk menggerakkan sendi secara penuh setiap hari sekitar 3 kali per sendi tanpa disertai dengan gerakan paksaan. Hal ini untuk memelihara jarak gerak sendi anak dan untuk mencegah kekakuan.

Ditulis Oleh : "Ade Putra Suma"
ade putra suma Terima Kasih atas kunjungan Anda. Saat ini Anda sedang membaca artikel tentang Cerebral Palsy (CP). Jika Anda ingin mengcopy-paste atau menyebar-luaskan artikel ini, jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya, Terima Kasih.
Artikel Terkait:

Belum ada komentar untuk "Cerebral Palsy (CP)"

Posting Komentar