Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Penderita Osteoarthritis Lutut Bilateral (BAB I)



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi yang paling banyak ditemukan di lingkungan masyarakat antara usia  45-64  tahun, angka kejadian mencapai 30% dan presentasenya mengalami peningkatan pada usia di atas usia 65 tahun yakni mencapai 63%-85% terutama pada sendi-sendi besar yang menanggung beban berat badan. Penyakit ini menyebabkan nyeri dan gangguan gerakan sendi sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari (Adnan,2007). Insiden Ostearthritis lutut bertambah secara bermakna dengan pertambahan umur, jarang pada anak-anak dan usia muda. Data di Poliklinik Reumatologi RSUP Dr Kariadi pada tahun 1991-1993 tercatat penderita Osteoarthritis sebanyak 63 % dari penyakit reumatik lainnya dan sebagian OA lutut (Slamet, 2000). 


Osteoarthritis pada sendi merupakan penyakit rematik yang bisa mengenai sendi lutut dan OA pada sendi lutut sering menimbulkan rasa sakit serta ketidakmampuan untuk mencapai fungsinya sebagai penumpu berat badan serta aktifitas lain seperti jongkok, berdiri, dan berjalan. Rasa sakit dan ketidakmampuan akan bertambah dengan munculnya kelemahan otot quadriceps dan atropi otot. Otot merupakan kemampuan yang penting dalam membantu menstabilkan persendian, sedangkan kelemahan otot quadriceps dapat mengakibatkan semakin parahnya osteoarthritis tersebut (Suyono, 2000).
            Sendi lutut merupakan sendi yang paling penting dalam menumpu berat badan, dengan demikian sendi lutut sangat mudah mengalami osteoarthritis yang akan menimbulkan kekakuan sendi, perubahan bentuk dan nyeri untuk berjalan, naik tangga dan berdiri dari duduk. Osteoarthritis banyak menyerang pada usia lanjut. Pada umumnya pria dan wanita sama-sama dapat terkena penyakit ini meskipun pada usia sebelum usia 45 tahun. Osteoarthritis banyak menyerang atau terjadi pada pria dan wanita setelah usia 45 tahun, akan tetapi ostearthritis lebih banyak menyerang wanita (Hudaya, 1996).
          Pada kondisi ini fisioterapi sangat  berperan bagi penderita Osteoarthritis sendi lutut  dengan pemberian terapi latihan yang bertujuan untuk mengurangi nyeri dan meningkatakn lingkup gerak sendi. 
 Selain itu Fisioterapi berperan untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan gangguan gerak dan fungsi pada penderita osteoarthritis sendi lutut, modalitas yang dapat digunakan fisioterapi berupa menggunakan infra merah , ultrasonik, Short Wave Diatermi (SWD), serta terapi latihan.
Dalam kasus ini penulis membatasi penggunaan modalitas, yakni: terapi latihan yang bertujuan meningkatkan lingkup gerak sendi lutut dan mengurangi nyeri.
Berdasarkan uraian di atas penulis ingin mengetahui lebih luas tentang penggunaan terapi latihan  pada penderita osteoarthritis genu bilateral.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang muncul pada penderita osteoarthritis sendi lutut maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah  terapi latihan dapat mengurangi nyeri dan meningkatkan lingkup gerak sendi pada penderita osteoarthritis  genu bilateral?
2. Apakah terapi latihan dapat meningkatkan kekuatan otot pada  penderita osteoarthritis genu bilateral?

C. Tujuan Penulisan 
1. Untuk mengetahui apakah terapi latihan dapat mengurangi nyeri dan meningkatkan lingkup gerak sendi pada penderita osteoarthritis  genu bilateral. 
2. Untuk mengetahui apakah terapi latihan dapat meningkatkan kekuatan otot pada penderita osteoarthritis genu bilateral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar